Stoner, hanya memikirkan dirinya sendiri
Stoner, alasan dia meninggalkan ducati karena Livio Suppo, bisa dipahami. Alasan dia pensiun? Karena dia menolak homologasi ECU, alasan dia tinggalkan Honda? Karena dia ga boleh jadi wildcard, alasan dia kembali ke ducati ? Dia mau jadi test rider … Maunya apa sih? Stoner hanya mau balapan untik dirinya, bukan fans bukan tim. Kalaupun yang menolong dia adalah dia juara dunia satu satunya dari ducati! Itu doang!
Jika anda tau bagaimana menghandle pembalap ini, whuih … Makan ati, ampla, ginjal sama usus! Dia hanya mau tampil kalo mood enak, dan mendadak hilang saat jumpa fans ! Edan !
Lorenzo … Nilai jualnua nyaris nol
Kasus serupa tapi tak sama dialami lorenzo. lorenzo memang jauh dari profesional dibanding Stoner, tapi dia kadang kadang sering terlalu serius. Dan yang paling parah adalah dia melakukan perang terbuka dengan people Champions!
Akibatnya ? Nilai jual lorenzo turun drastis. Dan kalaupun dia mendapatkan kontrak itu karena murni prestasinya! Ini sudah bukan jamanya James hunt dan lauda!